Jumat, 05 Juli 2013

turunnya saham apple

New York - Meski memiliki jajaran produk terbilang sangat populer di dunia, namun para investor tampaknya tidak cukup yakin dengan inovasi Apple selama beberapa bulan terakhir.
Hal ini terlihat dari terpuruknya saham Apple yang kini menyentuh US$398,11 per lembar, yang berarti merupakan level terendah sepanjang 453 hari terakhir atau sejak Desember 2011.
Menilik fenomena yang tampaknya tidak menggembirakan bagi Apple ini, Fortunemelihat setidaknya ada empat faktor yang menyebabkan terpuruknya saham Apple tersebut.
Faktor pertama, adanya prediksi dari Goldman Sachs & Lazard Capital yang menyebutkan bahwa penghasilan Apple berada 'di bawah arahan konsensus' untuk kuartal Juni. Prediksi itu terlontar sesaat setelah Apple melaporkan pendapatan mereka untuk kuartal awal 2013 pada Maret 2013.
Faktor kedua, munculnya peringatan dari produsen chipset untuk Apple yakni Cirrus Logic yang melaporkan bahwa margin laba kotornya akan anjlok karena terpengaruh oleh adanya ‘perkiraan merosotnya keuntungan untuk sebuah produk yang diproduksi dalam jumlah besar', dalam hal ini yang dimaksud adalah produk Apple.
Faktor ketiga, beredarnya laporan yang disusun oleh analis Peter Misek dari lembaga riset Jefferies yang mengindikasikan bahwa ketiga iPhone terbaru, yakni iPhone 5S, iPhone murah dan iPhone 6, akan ditunda perilisannya.
Sedangkan faktor keempat yang diperkirakan sebagai sebab terpuruknya harga saham Apple di lantai bursa adalah karena banyaknya investor yang segera meninggalkan Apple di saat pendapatan perusahaan berbais di Cupertino, California ini lebih rendah dari yang mereka harapkan.
Nilai pasar Apple kini merosot hingga US$288 miliar sejak September tahun lalu. Penurunan saham Apple terlihat sangat mencolok pada 15-17 April kemarin


Tidak ada komentar:

Posting Komentar