Mengenai COCOMO dan
Jenis - Jenisnya
Tugas Pengelolaan
Proyek Sistem Informasi
Nama
: Sarip
Npm
: 16110389
Kelas
: 4 Ka04
Soal :
Buatlah minimal3
paragraf mengenai COCOMO dan sebutkan jenis-jenisnya pada blog anda lakukan
submit pada tulisan pada portofolio di studensite.
Jawaban :
COCOMO merupakan singkatan dari Constructive Cost Model, sebuah model yang
didesain oleh Barry Boehm untuk memperoleh perkiraan dari jumlah orang-bulan
yang diperlukan untuk mengembangkan suatu produk perangkat lunak. COCOMO
pertama kali diterbitkan pada tahun 1981 Barry Boehm W.’s Book ekonomi Software
engineering sebagai model untuk memperkirakan usaha, biaya, dan jadwal untuk
proyek-proyek perangkat lunak. Ini menarik pada studi dari 63 proyek di TRW
Aerospace mana Barry Boehm adalah Direktur Riset dan Teknologi Perangkat Lunak
pada tahun 1981. Penelitian ini memeriksa proyek-proyek ukuran mulai dari 2.000
sampai 100.000 baris kode, dan bahasa pemrograman mulai dari perakitan untuk PL
/ I. Proyek-proyek ini didasarkan pada model pengembangan perangkat lunak
waterfall yang merupakan proses software umum pembangunan di 1981.
Pada
tahun 1997 COCOMO II telah dikembangkan dan akhirnya diterbitkan pada tahun
2000 dalam buku Estimasi Biaya COCOMO II Software dengan COCOMO II. adalah
penerus dari COCOMO 81 dan lebih cocok untuk mengestimasi proyek pengembangan
perangkat lunak modern.
Jenis-Jenis COCOMO terdiri dari 3 model, yaitu :
1. Model COCOMO Dasar
Model COCOMO dapat
diaplikasikan dalam tiga tingkatan kelas:
a. Proyek organik (organic mode)
a. Proyek organik (organic mode)
Proyek organik
merupakan proyek dengan ukuran relatif kecil, dengan anggota tim yang sudah
berpengalaman, dan mampu bekerja pada permintaan yang relatif fleksibel.
b. Proyek sedang
(semi-detached mode)
Proyek sedang merupakan
proyek yang memiliki ukuran dan tingkat kerumitan yang sedang, dan tiap anggota
tim memiliki tingkat keahlian yang berbeda
c. Proyek terintegrasi
(embedded mode)
Proyek terintegrasi
merupakan proyek yang dibangun dengan spesifikasi dan operasi yang ketat
Model COCOMO
dasar ditunjukkan dalam persamaan 1, 2, dan 3 berikut ini: (1, 2, 3)
Dimana :
• E : besarnya usaha
(orang-bulan)
• D : lama waktu
pengerjaan (bulan)
• KLOC : estimasi
jumlah baris kode (ribuan)
• P : jumlah orang yang
diperlukan.
Sedangkan koefisien ab,
bb, cb, dan db diberikan pada Tabel 1 berikut:
Tabel 1 . Koefisien
Model COCOMO Dasar
2. Model COCOMO
Lanjut (Intermediate COCOMO)
Pengembangan model
COCOMO adalah dengan menambahkan atribut yang dapat menentukan jumlah biaya dan
tenaga dalam pengembangan perangkat lunak, yang dijabarkan dalam kategori dan
subkatagori sebagai berikut:
a. Atribut produk
(product attributes)
1. Reliabilitas
perangkat lunak yang diperlukan (RELY)
2. Ukuran basis data
aplikasi (DATA)
3. Kompleksitas produk
(CPLX)
b. Atribut perangkat
keras (computer attributes)
1. Waktu eksekusi
program ketika dijalankan (TIME)
2. Memori yang dipakai
(STOR)
3. Kecepatan mesin
virtual (VIRT)
4. Waktu yang
diperlukan untuk mengeksekusi perintah (TURN)
c. Atribut sumber daya
manusia (personnel attributes)
1. Kemampuan analisis
(ACAP)
2. Kemampuan ahli
perangkat lunak (PCAP)
3. Pengalaman membuat
aplikasi (AEXP)
4. Pengalaman penggunaan
mesin virtual (VEXP)
5. Pengalaman dalam
menggunakan bahasa pemrograman (LEXP)
d. Atribut proyek
(project attributes)
1. Penggunaan sistem
pemrograman modern(MODP)
2. Penggunaan perangkat
lunak (TOOL)
3. Jadwal pengembangan
yang diperlukan (SCED)
Masing-masing
subkatagori diberi bobot seperti dalam tabel 2 dan kemudian dikalikan.
Dari
pengembangan ini diperoleh persamaan:
Dimana :
• E : besarnya usaha
(orang-bulan)
• KLOC : estimasi
jumlah baris kode (ribuan)
• EAF : faktor hasil
penghitungan dari sub-katagori di atas.
Koefisien ai dan
eksponen bi diberikan pada tabel berikut.
Tabel 3. Koefisien
Model COCOMO Lanjut
3. Model COCOMO II
(Complete atau Detailed COCOMO model)
Model COCOMO II, pada
awal desainnya terdiri dari 7 bobot pengali yang relevan dan kemudian menjadi
16 yang dapat digunakan pada arsitektur terbarunya.
Tabel 4. COCOMO II
Early Design Effort Multipliers
Tabel 5. COCOMO II Post
Architecture Effort Multipliers
Sama seperti COCOMO Intermediate (COCOMO81), masing-masing sub
katagori bisa digunakan untuk aplikasi tertentu pada kondisi very low, low,
manual, nominal, high maupun very high. Masing-masing kondisi memiliki nilai
bobot tertentu. Nilai yang lebih besar dari 1 menunjukkan usaha pengembangan
yang meningkat, sedangkan nilai di bawah 1 menyebabkan usaha yang menurun.
Kondisi Laju nominal (1) berarti bobot pengali tidak berpengaruh pada estimasi.
Maksud dari bobot yang digunakan dalam COCOMO II, harus dimasukkan dan
direfisikan di kemudian hari sebagai detail dari proyek aktual yang ditambahkan
dalam database.
sumber : http://mulyafajar.blogspot.com/2013/07/mengenai-cocomo-dan-jenis-jenisnya.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar